Penerapan Design Thinking agar Murid Fokus, Yuk Guru Coba!

Penerapan Design Thinking agar Murid Fokus, Yuk Guru Coba!

Segala proses di sekolah merupakan sebuah pembelajaran. Tak hanya murid, guru juga "dipaksa" terus memperbarui dan menambah ilmu yang dimiliki.

Terutama belajar tentang berbagai cara agar murid bisa fokus dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mendesain media pembelajaran yang efektif.

Ketua Kampus Pemimpin Merdeka Rizqy Rahmat Hani menjelaskan media pembelajaran pada dasarnya tidak harus canggih. Namun, harus sesuai dengan kebutuhan para murid.

Untuk membuat media pembelajaran yang efektif, guru bisa mengikuti proses design thinking. Proses ini dapat membantu guru dalam membuat media pembelajaran yang bermakna.

Proses Design Thinking untuk Membuat Media Pembelajaran

Rizqy menyatakan ada lima tahapan dalam proses design thinking yang harus guru lalu. Lima tahapan ini bisa membantu guru memastikan media pembelajaran yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan muridnya.

1. Empati

Tahap pertama, guru harus memiliki empati dan memikirkan dua hal penting tentang murid, yaitu minat dan lingkungan. Tahap ini sangat penting, karena guru akan memetakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat murid."Misalnya, kita maunya canggih, media pembelajaran yang hanya bisa diakses menggunakan HP. Tapi murid pada nggak punya HP, yang punya orang tuanya. Ini tidak sesuai," terang Rizqy.

2. Definisikan

Bila sudah memahami apa yang dibutuhkan, guru bisa mulai memetakan materi mana yang dibutuhkan untuk media pembelajaran. Cukup tentukan materi yang memang sulit sehingga media pembelajaran harus dibuat.

Jika murid tidak kesulitan memahami suatu materi, media pembelajaran tak perlu dibuat. Untuk melalui langkah ini, guru bisa menyelenggarakan angket atau proses wawancara yang santai.

"Misalnya dalam satu semester, kesulitan murid hanya pada materi peluang. Maka guru hanya perlu membuat media pembelajaran untuk materi tersebut," katanya.

3. Ide

Saat materi yang akan dibuat media pembelajarannya sudah di tangan, saatnya untuk menuliskan ide sebanyak-banyaknya. Lakukan analisis dan eliminasi ide yang paling banyak biaya dan tenaga tapi berdampak kecil. Satu hal yang harus diingat jangan paksakan diri.Gunakanlah ide yang bisa membuat murid mengeksplorasi lebih jauh dari media pembelajaran yang telah guru susun.


4. Buat prototipe

Pada tahap ini, guru mulai membuat rancangan media pembelajaran. Sebagai contoh, media yang akan digunakan buku cerita.Guru bisa membuat kerangkanya terlebih dahulu atau bila ingin lebih lanjut bisa gunakan video untuk story board-nya agar lebih mudah dipahami.

5. Uji Coba

Saatnya pembuktian dengan melakukan uji coba. Cukup ajak beberapa murid untuk menggunakan media pembelajaran.

Melalui tahapan ini, guru bisa melihat seberapa efektif atau berdampak media yang telah dibuat. Jika memang hasilnya kurang memuaskan, guru bisa mengulangi langkah awal dan mengevaluasi atau mencari bagian yang masih terlewat.

"Intinya membuat media pembelajaran itu sesuaikan dengan kebutuhan murid. Jadi murid senang dalam belajar, lebih fokus saat belajar, dan lebih memahami konsep, tidak hanya konten," tutup Rizqy.



*dikutip langsung dari detikedu.com